Jumat, 30 Maret 2012

cepen jadul... hehe

ketika itu 

by: Wahyu Zuli Pratiwi


Denting jam dinding memecah kesunyian
Malam yang gelap...
Ada lampu, tapi tak nyala
Mah, mama mana boneka barbieku ? dedek takut
Sini...sini peluk mama
Tak bisa belajar, tak ada cahaya yang menerangi
Keluh kakak...
Kepala, hidung, mata berangsur-angsur hilang
Jadi tak nyata
Maraba-raba setiap sudut dinding untuk berjalan
Meski tak saling memandang, jelas terlihat kasih sayang !!
Ketika itu satu ranjang diatas satu ranjang ada empat orang
Bercerita kecil, pelan...tak terlihat ekspresi
Apakah melotot ? hmm...
2 jam berlalu, 120 menit sudah
Pahlawan sudah datang berjas hitam berkoper hitam pula
Tok-tok pintu terketok hehe...
Pahlawan pulang, saat itu
cahaya terang muncul
Dua kesenangan terlampaui

Selasa, 20 Maret 2012

drama iseng aja hehe


FAMIREDO
By:wahyu zuli pratiwi
PARA PELAKU
1.      Alvin               : pelajar SMA (anggota FAMIREDO)
2.      Fatir                 : pelajar SMA (anggota FAMIREDO)
3.      Shakira            : pelajar SMA (anggota FAMIREDO)
4.      Sabrina            : pelajar SMA (anggota FAMIREDO)
5.      Anggita           : pelajar SMA  (pacarnya Alvin)
6.      Piyu                 : pelajar SMA  (sahabat Anggita)
7.      Sheila              : pelajar SMA  (sahabat Anggita)
8.      Samudra          : pelajar SMA  (anggota OSIS)
9.      Ulin                 : pelajar SMA  (anggota OSIS)          


SINOPSIS
Awal cerita ini bermula ketika keempat insan muda dipertemukan pada Sekolah Menengah Atas,sehingga terjalinlah sebuah persahabatan. Suatu ketika persahabatan mereka di uji. Fatir, seorang pelajar yang berdedikasi tinggi dan begitu tekun dengan apa yang ia kerjakan,tidak pernah ada kamus menyerah dalam hidupnya,tapi keyakinan lah yang kembali menyatukan mereka dari berbagai macam problema.

Pentas menggabarkan suatu sekolah dan suasananya pagi serta banyak anak sekolah yang saling melintas.
….

Shakira :Good bye putih biru…,Welcome putih abu abu…”
Sabrina :Shakira,jangan malu maluin ah,jangan teriak teriak! Di lihat banyak orang tu…”
            (menunjuk sekeliling)
Shakira  :Hihi.. (sambil nyengir) ya udah,cari kelas kita yuk Sab!”
Sabrina  :Okedeh..”

X.7, itulah kelas mereka, kedua cewe berparas ayu itu memang sedikit centil. Tapi mereka berdua anak yang pintar dan baik. Di dalam kelas mereka memilih bangku diurutan kedua dari depan. Di urutan pertama bangku mereka ada dua orang cowo yang terlihat begitu pendiam,mereka hening hingga…

Sabrina  : (mengograk ograk bangku Alvin). “emh emh..boleh kenalan hehe?”
Alvin     : (menengok dengan ekpsresi datarnya sembari menggulurkan tangan). “Alvin, dan ini temanku…”
Fatir      : (senyum). “Fatir.”

Perkenalan singkat itu membuat keempat insan Illahi menjalin pertemanan yang begitu dekat. Hingga terjalinlah sebuah persahabatan yang mereka beri nama persahabatannya itu FAMIREDO. (nama yang unik) mereka memilih nama itu karena terinspirasi oleh kunci piano.

Alvin   : “Waduh…liburan sih liburan tapi kok banyak tugas terstruktur dari bapak ibu guru gini ya?”
Sabrina : “yahh, Alvin.., jangan nguluh dong. Pitagoras bilang Wahai anak muda,jika engkau tidak    sanngup menahan lelahnya belajar,engkau harus menanggung pahitmya kebodohan.”
Alvin   :”mulai deh ni anak, iya iya ibu guru Sabrina yang cantik jelita.”(nyengir)

Fatir dan Shakira menghampiri Alvin dan Sabrina yang sedang asyik berfilosofi di lobi sekolah.

Fatir     : (sembari menyeruput minuman). “Sab, gimana kegiatan ekstra Modern Dance mu? Masi jalan kan?”
Sabrina : (bingung). “semakin banyak konflik dari orangtuaku tir, kayaknya aku udahan aja deh, pingin aktif di organisasi seolah aja.”
Fatir     : “Ya udah, bentar lagi kan kenaikan kelas, coba deh daftar organisasi OSIS, gimana?”
Alvin   : (memasukkan tangan kesaku) “Hemm, dua onggota FAMIREDO pada gabung di OSIS nih..”
Sabrina : (menyenggol bahu Alvin). “hehe…, OSIS? Engga ah, kalian kan tau sendiri aku belum bisa membagi waktu secara efisien. Jadi, sepertinya aku lebih tertarik di bidang PRAMUKA deh.”
Fatir     : (sedikit terbata bata). “ emh.. teman teman, berbicara mengenai OSIS nih, aku minta izin dari kalian dong. Boleh ga,kalau di kelas XI nanti aku nyalon jadi ketua OSIS?”
Shakira : (senyum). “hehe pasti kita dukung 100% tir, tenang aja. Lagian kamu tu tir,pake minta izin ke kita lagi, emang kita ini bunda kamu apa? Tapi, kalau kamu memang benar jadi ketos bakalan sibuk banget dong….,jadi susah kan kalau kita berempat mau main bareng?”
Fatir     : “Kalian ngijinin? Makasih ya teman teman. Kalau soal itu aku janji ORGANISASI BAIK,PELAJARAN UTAMA, SAHABAT TETEP NOMOR SATU. Hehe”
Sabrina : “Jangan obral janji ya tir..!”
Fatir      : (tersenyum tulus sembari mengacungkan kedua jari telunjuk dan tengahnya secara bersamaan membentuk bentuk piss). “tenang aja.”

Libur akhir semester telah usai itu tandanya mereka memasuki  kelas baru mereka, ya..kelas XI. Murid murid saling berdesakan melihat papan pengumuman di kelas apa  mereka  berada. Meskipun FAMIREDO memilih jurusan yang sama yakni jurusan IPA tetapi…

Fatir      : “kita tidak sekelas lagi Shak….”
Shakira : (cemberut). “iya tir, Sabrina sama Alvin enak, mereka berdua sekelas.”
Fatir      : “ya udah, ga usah dipikir kan kita jadi punya banyak temen baru dan suasana baru.”
Shakira : “aku takut kamu berubah tir.”
Fatir      : “Santai aja Shak,percaya deh sama aku. Kepercayaan itu tidak perlu bukti  Shak, tapi dari sini  (sembari menunjuk hati)

Seiring berjalananisasi nya waktu Fatir memang benar menjadi ketua OSIS, Sabrina jadi memgikuti organisasi PRAMUKA , Shkira sering mengikuti lomba public speaking dan sering mendapatkan juara satu juga, Alvin mememukan cinta pertamanya “ANGGITA”.


Alvin                 : “Ang, kamu tau ga apa bedanya matahari sama kamu?”
Anggita : “Engga, emang apa coba?”
Alvin                 : “Kalo matahari kan menerangi bumi,tapi kalau kamu menerangi hatiku.”
Anggita : “Ah Alvin gombal mulu nih, aku juga punya, ayah kamu guru matematika ya?”
Alvin     : “Engga, ayahku guru seni musik,ye…”
Anggita : “jawab aja, kok tau?”
Alvin     : “Iya deh, kok tau?”
Anggita : “karena kamu telah membuatku gila dengan rumus cintamu.”
Alvin     : “Ayah kamu pelukis ya?”
            Gombalan Alvin terhenti ketika Piyu dan Sheila datang.
Piyu                 : “karena kamu telah mencoretkan kuas cintamu ke hatiku.”
Sheila  : (terkeekeh melihat piyu langsung menyanbar gombalan dari Alvin)
Piyu                 : “Ikut duduk sini boleh?”
Anggita : “kalian ganggu aja deh …”
Sheila  : “iya,Piyu tu ngiri sama kamu kamu Ang. Berduan,mesra lagi…!”
Alvin   : “jiah..mesra?orang Cuma maen gombal gombalan. Iya kan Ang?”
Sheila  :  “ciye ciye, Ang apa Yang…?”
Alvin    : (geleng geleng kepala capek menanggapi kilahan lidah dari Piyu  dan Sheila).

Masalah demi masalah mulai menghampiri kehidupan Fatir, Alvi,Sabrina dan Shakira. Perpisahan kelas itu membuat FAMIREDO mengalami sedikit perpecahan. Malam itu…..

Shakira  : (didalam kamar, Sabrina sedih dan mengambil buku diary nya serta memulai menuliskan  beberapa kalimat)
              Harapan adalah sarapan yang baik tapi makan malam yang buruk(francis Bacon).Fatir,kamu udah berubah 180 derajat! Aku sebel  sama kamu. Mana janji  janji mu? Jangankan  menepati  janji . Sms Tanya kabar FAMIREDO aja ga pernah, tegur sapa waktu kita bertemu aja engga. Haruskah Aku,Shakira dan Alvin yang harus memulai negur dulu,baru kamu mau tersenyum sama kami?kamu jahat tir JAHATTTT.








Kutorehkan kekecewaan hatiku melalui puisi ini
180 DERAJAT
Satu kali putaran lingkaran 360 derajat
Setengah kali putaran ada 180 derajat
Aku memang sudah tak mengenal dirimu lagi
Dirimu telah jauh dari raga dan hatiku
Aku dan kamu dulu selalu bersama
Seperti halnya bulan dan bumi
Berputar bersama mengelilingi matahari
Tak pernah ada konvensi
Tak pernah ada gengsi
Semua bertepuk tangan melihat kebahagiaan
Begitu pula dengan kamu
Kamu telah menjadi “raja”
Tapi tidak dengan aku
Aku tidak merasa senang dengan itu
Mungkin aku dibilang syirik
Karena tak suka melihat orang lain bahagia
Kenyataanya,
Tepuk tangan dan juga senyumannya
Memang telah membuat aku terluka
Sekarang aku dan kamu
Ya, telah terjadi konvensi
Yang punya kedudukan tinggi yang menang
Memang aku bukan apa apa
Aku hanya bisa diam melihat sikapmu
Sikap angkuh,tak peduli,acuh tak acuh,egois,pamrih
180 derajat perubahanmu
Tapi ini yang kurasa
Tanpa kau sadari
 kau telah membuatku perlahan membencimu
membuatku perlahan akan pergi meningglkanmu
Aku bangga dengan dirimu
Kau telah sukses
Tapi,?
Kumohon jangan kau lupakan
Aku yang dulu selalu bersamamu
Kedudukan dan statusmu
Telah mengubah semuanya
Kau memang telah jauh
Jauh, jauh, jauh dari aku

Keesokan harinya saat bertemu di sekolah kedua mata shakira dan sabrina sembab.
Shakira  : “ Sabrina...... mata kamu ?”(terkejut)
Sabrina : “Kamu juga, hehe.” (seraya menunjuk Shakira)
Alvin     : “ Kalian kenapa ? aku aja yang barusan putus gak nangis, haha “
Shakira dan Sabrina : “putus ? “ (kompak, kaget )
Alvin     : (mengangguk dengan wajah datarnya)
Sabrina  : “ kenapa?  Kok bisa? “
Shakira  : “ yang mutusin kamu apa anggita ? “
Alvin     : “kalian kayak wartawan aja, udahlah yang  lalu ,biarlah berlalu, biarpun putus aku gak kesepian kok kan ada kalian.” (tersenyum)
Sabrina : (mendengar penjelasan demikian sabrina terpukau )
Shakira : “andai Fatir kayak kamu  Vin, pasti FAMIREDO tetep utuh, sayang dia bener bener udah berubah.”
Alvin     : “ dia kan sibuk banget Shak, mulai dari seminar, ngurusin pentas seni, kegiatan sponshorship, menjadi penanggung jawab semua teknis di semua kegiatan di OSIS,itu semua gak mudah jadi wajar ajalah kalau dia super sibuk.”
Shakira : “iya, aku tau Vin, tapi........”
Sabrina : “udah lah Shak, sabar aja dan ingat satu hal jangan mau nyerah sama keadaan, kita gak mau nyerah karena kita gak bisa nyerah. Kita pertahanin FAMIREDO ini biar tetep bisa mengudara.”
(Alvin, Shakira dan Sabrina saling memandang dan saling berpelukan )
Alvin     : “ oh iya, waktu kelas XII TRY OUT kita kan libur tu, gimana kalau kita hang out bareng ? kita ke STOVE SYNDICATE itu kedai yang baru buka sih di Tembalang tapi kata temen-teman  menunya enak-enak. Habis itu kita nonton, terus ke Kota Lama kita foto-foto, gimana? Setuju gak ?”
Sabrina : “wahh ide bagus tu.”
Shakira : “fatir pasti gak bisa, sudah berpuluh puluh kali tiap ada waktu luang kita ajak dia main, tapi hasilnya NIHIL.”(cemberut)
Alvin     : “seandainya gak bisa, kita bertiga aja juga gakpapa no problem.”(tersenyum)


KEDAI STOVE SYNDICATE
Saat Shakira, Sabrina dan Alvin sedang asyik bersenda gurau di dalam kedai, tiba-tiba ada dua orang yang menghampiri mereka (Samudra dan Ulin)
Samudra : “Hai Vin, hai Shak, hai Sab......”
Ulin       : “ hallo semua.”(melambaikan tangan)
Alvin     : “ Hallo bro, wah kebetulan banget ni kita hang out di tempat yang sama.”
Shakira dan Sabrina : “hai..”(lagi-lagi kompak)
Ulin       : “iya nih, bentar lagi juga ada anak-anak OSIS yang lain.”
Sabrina : “anak-anak OSIS ? acara apa ?” (terkejut)
Shakira : “Fatir ikut?” (dengan muka penuh harap)
Ulin       : “iya, acara pembubaran panitia futsalism, tentu Fatir ikut dong.”
Shakira : (kecewa, sedih dan lemas)
Sabrina  : “si Fatir, selalu aja ada buat OSIS tapi buat kita ?”
Samudra : “kalian kenapa? Ada masalah sama si Fatir ?”
Alvin     : “ahh enggak  bro..,uma ada sedikit masalah.”
Ulin       : “ohh, oke deh kita kesana dulu ya. Bye yuk Sam.”(sembari menarik tangan Samudra)
Saat itu terlihat anak-anak OSIS sudah nulai berkumpul. Shakira, Sabrina dan Alvin yang berada di meja sebrang tidak melepaskan pandangan pada meja 14,15 dan 16 itu. Mereka dikejutkan dengan kedatangan Fatir.
Fatir       : (senyum) Alvin, Sabrina, Shakira hang out kalian disini ?”
Alvin     : “ iya tir”
Shakira : (sinis) “kenapa? Kaget? Itu second familymu(sembari menunjuk ke arah anak-anak OSIS) gak buru-buru gabung sama mereka?”
Fatir       : “kalian......”
Sabrina : “udahlah Tir jangan ngrusak  acara hang out kami.”
Fatir       : “ okey, setelah acara pembubaran panitia selesai, aku bakal gabung sama kalian dan ngejelasin semuanya.”
Pembubaran panitia selesai Fatir pun menepati janjinya tetapi Alvin, Shakira dan Sabrina lelah menunggu Fatir. Saat Fatir bergabung dengan mereka tak ada satupun yang memulai membuka pembicaraan.
Fatir       : “maaf lama, okey, aku mau minta maaf kalau persahabatan FAMIREDO renggang karena aku, maaf juga kalau aku kurang peka terhadap kalian, maaf juga kalau aku gak pernah bales sms kalian, maaf juga kalau aku gak pernah sms kalian, maaf juga kalau aku selalu nolak ajakan main kalian, maaf juga...” (dengan ekspresi yang begitu bersalah)
Sabrina  : “ udahlah Tir maaf-maaf terus....kerenggangan persahabatn kita gak Cuma bisa diperbaiki dengan kata maaf aja, kami butuh penjelasan.” (dengan nada meninggi)
Fatir       : “okey, aku harus njelasin darimana?”
Alvin     : “main, kenapa kamu gak pernah bisa maen bareng sama kita lagi?”
Fatir       : “maaf bukannya sok sibuk, tapi aku bener-bener sibuk.”
Shakira : “egois.” (memalingkan muka)
Fatir       : (mendesah) “gak hanya ngurusin OSIS, tapi aku juga banyak ikut kegiatan misalnya, les gitar karena kamu dulu pernah bilang Shak, pengen punya sahabat yang jago gitar. Jadi selalu ada orang yang bisa menghiburmu dari sekia problema-problema yang kamu hadapi. Les fisika, karena kamu dulu pernah bilang Sab, pengen punya tutor sebaya yang bisa ngajarin kamu fisika. Les bahasa inggris, karena kamu dulu pernah bilang Vin,kita punya cita-cita ingin ke Singapura setelah kita sukses nanti. Jadi setiap kali aku punya uang sisa aku lebih memilih untuk ditabung daripada untuk hang out.
Aku ingin mewujudkan harapan-harapan kalian, ingat kawan, harapan gak akan mengecewakan selama itu disertai dengan tindakan dan komitmen. Terserah, mungkin aku nganggepnya berlebihan tapi ini komitmenku.” (tersenyum tulus)
Sabrina : “ tapi?  Sesibuk itukah sampai sms kami tidak pernah kamu bales ?”
Fatir       : “ awalnya aku gak punya pulsa, tapi akhirnya hpku ilang waktu aku tertidur angkot, jadi mana mungkin aku bisa membalas sms kalian?” (mengangkat kedua bahu)
Shakira : “kamu sih Tir gak pernah cerita.makanya, curhat dong biar kita gak negative thingking ke kamu.”
Fatir       : “ aku sudah menduga, tapi aku percaya meskipun kalian negative thingking ke aku, kalian gak bisa benci  kan sama aku?”
Shakira : “idih, kepedean ni anak.”(menyenggol bahu Fatir)
Alvin     : “keren tir, aku gak nyangka kamu se keukeuh itu buat mewujudkan harapan-harapan kita.”(menepuk-menepuk bahu Fatir)
Akhirnya pembicaraan diantara mereka terhiasi oleh senyum-senyum yang tulus
Sabrina : “ okey....setelah makan kita nonton, habis nonton kita....”
Shakira, Alvin, Fatir : (serempak) “foto-foto di Kota Lama.”
Sabrina : “loh...kok Fatir tau?” (garuk-garuk kepala)
Fatir       : “ini pesenku buat kalian temen-teman jadilah sahabat seperti cermin (senyum).”
Alvin     : “sahabat itu = important.”
Shakira : “persahabatan itu mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Hihi .”
Fatir       : “ahh, itu kan lagunya Sindentosca (kepompong).”
Sabrina : (menuliskan sesuatu di tangan Alvin, Shakira, Fatir ) FOREVER TOGETHER
Senyum-senyum ketulusan mereka benar-benar menjadi hiasan yang paling gemerlap di jajaran bintang-bintang malam itu.


TAMAT